Pagi Cinta Merdu terdengar di telinga Dari pujaan hati di ujung sana Membuat pipi merah merona Janji bertemu di ujung senja Jantung berdetak kala terpana Menghapus rindu di dalam dada Saat hati sedang berbunga Jauh terasa lama Dekat menggengam asa Bahagia jangan sirna Abadi selamanya
Minggu pagi, saat bersantai sambil menikmati segelas wedang rempah dengan pisang goreng, Asti menjelajahi deretan status Whatsapp. Ini pertama kali ia mengenal fasilitas tersebut di aplikasi pesan tersebut, Seharian ia masih asyik memeriksa status terbaru, seakan-akan ada jendela ajaib untuk mengintip keseharian mereka.
Status Dee, teman sekolah menengah pertama, menarik perhatian Asti. Dalam statusnya, Dee mengungah sebuah foto diri sambil memegang medali setelah menamatkan 10 K pertamanya dari sebuah ajang perlombaan berlari di kota pahlawan. Wajahnyanya penuh keringat dengan senyum bahagia. Medali berbentuk gambar jembatan suramadu berwarna perak berdiameter 10 cm tergantung pada tali hijau. Hari itu Dee mengenakan kaos bertuliskan berwarna hijau neon dengan kotak-kotak gradasi warna biru di bagian bawahnya. “Mantap”, itu yang Asti sampaikan untuk mengomentari status itu. “Yuk ikutan lari”, balas Dee kemudian. “Hah, aku? Lari?” ketik Asti sambil tertawa sendiri, “ketemu berapa perkara? Yang lain aja deh kalau mau ngajak”. Asti seorang pekerja yang sangat jauh dari berolah raga, berjalan saja membuat ia kelelahan, apalagi berlari.
Sebuah pesan dari Dee masuk ke whatsapp, meminta foto tanda pengenal diri. Karena hari itu Asti sibuk sekali, tanpa sadar ia langsung kirimkan foto yang diminta tanpa bertanya. Selang waktu yang tidak terlalu lama Dee mengirimkan sebuah foto. Tumpukan dokumen membuat Asti mengabaikan semua pesan pribadi, “Dee bisa menunggu” gumamnya sambil menyelesaikan pekerjaannya, sebelum pulang ke rumah.
“Hari Sabtu, waktunya memanjakan diri sendiri setelah sepanjang minggu yang melelahkan” seru Asti dalam hati sambil menarik kembali selimut bali kesayangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 06.00, tapi hatinya masih ingin berlama-lama di tempat tidur. Dengan santai Asti mulai membuka aplikasi pesan, dan teringat satu pesan dari Dee beberapa hari yang lalu yang belum sempat dibaca. Seperti tersambar petir saat melihat gambar yang dikirim. Dee mendaftarkanku pada ajang lari di kotaku dengan disertai pesan, “Yuk, kita lari bareng, aku temani”, Astaga, ternyata tanda pengenal itu untuk mendaftar sebuah perlombaan berlari di kotanya. Sebuah kejutan buat Asti, seketika hatinya berbunga-bunga, berlari dengan teman lama yang selalu di hati
Comments
Post a Comment